Keutamaan Membaca Al-Qur’an dengan Tadabbur Dibandingkan Sekadar Khatam Tanpa Pemahaman


Dalam kajian tentang keutamaan membaca Al-Qur’an, sering muncul pertanyaan: manakah yang lebih baik—membaca satu ayat dengan tadabbur atau mengkhatamkan seluruh Al-Qur’an tanpa pemahaman? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu meninjau dalil dari Al-Qur’an, hadits, serta pendapat para ulama.
1. Perintah Tadabbur dalam Al-Qur’an
Allah secara langsung memerintahkan manusia untuk mentadabburi Al-Qur’an dalam beberapa ayat, di antaranya:
اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا
QS. Muhammad: 24
“Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”
Ayat ini menegaskan bahwa membaca Al-Qur’an seharusnya disertai dengan pemahaman dan perenungan, bukan hanya sekadar melafalkan. Allah mengkritik mereka yang membaca tanpa tadabbur, mengibaratkan hati mereka tertutup sehingga tidak mendapat cahaya dari Al-Qur’an.
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
QS. Shad: 29
“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.”
Dari ayat ini, jelas bahwa salah satu tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an adalah agar manusia mentadabburinya. Hal ini menunjukkan bahwa sekadar membaca tanpa memahami dan merenungkan isinya belum mencapai maksud utama dari Al-Qur’an itu sendiri.
2. Hadits yang Menunjukkan Pentingnya Pemahaman dalam Membaca Al-Qur’an
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Akan datang suatu kaum yang membaca Al-Qur’an, tetapi tidak melewati tenggorokan mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa ada orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mendapatkan manfaat spiritual dari bacaannya. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang membaca hanya sebatas lisan, tanpa ada pemahaman dan penghayatan dalam hatinya.
Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari)
Kata “mempelajari” dalam hadits ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an sebaiknya disertai dengan upaya memahami maknanya, bukan sekadar membaca huruf demi huruf tanpa pemahaman.
3. Pandangan Para Ulama
a. Imam An-Nawawi dalam At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur’an
Imam An-Nawawi menyatakan:
“Ketahuilah bahwa membaca dengan tadabbur lebih utama dibandingkan membaca dengan cepat tanpa tadabbur. Karena tujuan dari membaca adalah memahami makna, mengamalkannya, dan mentadabburinya.”
Dari pernyataan ini, Imam An-Nawawi jelas menekankan bahwa kualitas bacaan lebih penting daripada kuantitas. Jika seseorang membaca satu ayat dengan pemahaman yang mendalam dan mampu mengambil hikmah darinya, itu lebih bermanfaat daripada membaca seluruh Al-Qur’an tanpa mengetahui apa yang dibaca.
b. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Miftah Dar As-Sa’adah
Ibnu Qayyim mengatakan:
“Jika hati tidak mengambil bagian dari Al-Qur’an, maka sekadar membaca dengan lisan tidak akan memberikan manfaat yang hakiki.”
Beliau menjelaskan bahwa membaca tanpa pemahaman ibarat menanam benih tanpa menyiraminya. Bacaan yang hanya di lisan tidak akan tumbuh menjadi pohon yang berbuah dalam hati.
4. Apakah Khatam Al-Qur’an Tanpa Pemahaman Tetap Memiliki Keutamaan?
Meskipun membaca dengan tadabbur lebih utama, bukan berarti membaca tanpa pemahaman tidak memiliki pahala. Dalam banyak hadits, Rasulullah ﷺ menegaskan keutamaan membaca Al-Qur’an, bahkan bagi orang yang belum bisa membacanya dengan baik.
Misalnya, dalam hadits:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka ia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh.”
(HR. Tirmidzi)
Dari hadits ini, dapat disimpulkan bahwa membaca Al-Qur’an tetap memiliki pahala besar meskipun tanpa pemahaman. Namun, membaca dengan pemahaman tentu lebih utama.
5. Kesimpulan
Berdasarkan dalil dari Al-Qur’an, hadits, dan pandangan para ulama, maka dapat disimpulkan:
• Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur lebih utama karena itu adalah tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an.
• Membaca Al-Qur’an tanpa pemahaman tetap berpahala, tetapi kurang maksimal dalam mendekatkan diri kepada Allah.
• Idealnya, membaca Al-Qur’an disertai pemahaman dan pengamalan, bukan hanya sekadar membaca huruf-hurufnya.
Jadi, lebih baik membaca satu ayat dengan pemahaman yang mendalam daripada mengkhatamkan Al-Qur’an tanpa memahami isinya. Namun, jika seseorang bisa menggabungkan keduanya—mengkhatamkan Al-Qur’an sekaligus berusaha memahami dan mentadabburinya—maka itu yang paling utama.
Address
Gg. Persatuan Timur No.6, Turida, Kec. Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83232
Contacts
+6281237175737 (Phone/ WA)
official@tatatataarchitects.com (Email)

