Samota Forest Gate

Lawang Tua Samota - Menyelami lebih dalam mengenai lokasi strategis ini, unsur-unsur kebudayaan ikut menggiring konsep yang kami desain mengintegrasikan antara hardscape dan landscape dengan menyatukan ruang sosial dengan ruang ekologi, secara langsung dan tidak langsung mengajak masyarakat untuk turut serta dalam memciptakan identitas berbasis lingkungan. Pemilihan desain gerbang hutan kota atau LAWANG TUA SAMOTA didesain untuk mencerminkan nilai dan karakter kawasan SAMOTA. Kekayaan flora dan fauna pada kawasan SAMOTA dapat dirasakan dengan suasana di kawasan binaan dengan skala yang lebih kecil.

Desain dengan mengutamakan lingkungan hijau diharapkan dapat menularkan gaya hidup yang lebih baik dengan membuat contoh kawasan hijau. Salah satu yang menjadi identitas lain dari desain LAWANG TUA SAMOTA adalah nilai budaya dan sejarah di daerah tersebut. Penataan lalu lintas dalam desain di kawasan ini, kami merancang skenario alur kendaraan dengan baik dan nyaman. LAWANG TUA SAMOTA menjadi spot wisata yang menarik karena kami mendesain dengan fasilitas yang nyaman untuk para pengunjung. Menciptakan ruang ekologi di kawasan Gerbang SAMOTA ini selain untuk mengedukasi masyarakat juga untuk konserfasi alam dengan menciptakan ruang terbuka hijau berbasis lingkungan berupa hutan kota, drainasi alami seperti bioswale, dan kejelasan antara perkerasaan dan area resapan. Keputusan kami mengangkat tema SAMOTA tersebut mencangkup nilai-nilai yang didapatkan dari daerah Pulau Sumbawa khususnya Sumbawa, Dampu dan Bima. Akulturasi budaya dan kehidupan masyarakat yang harmonis di Pulau Sumbawa ini sebagai lambang sebuah keseimbangan tidak hanya untuk sesama manusia melainkan flora, fauna, dan lingkungan itu sendiri.

Architect

Alvath Tembria, Rangga Adi Putra, Ahmadful Ariehlewy, Muhammad Iqbal

Location

Mataram

Year

2021