Anjuran Untuk Sering Tersenyum Ala Rasulullah


1. Senyum Adalah Sedekah
"Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu."
(HR. At-Tirmidzi No. 1956, hasan shahih; juga dalam HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad No. 128)
Hadits ini menjelaskan bahwa tersenyum kepada orang lain memiliki nilai pahala seperti sedekah. Biasanya, sedekah diartikan sebagai pemberian harta, tetapi dalam Islam, kebaikan non-materiil seperti senyum juga dihitung sebagai sedekah. Senyum adalah bentuk kebaikan yang ringan dilakukan tetapi memiliki dampak besar. Oleh karena itu, Islam menjadikannya sebagai salah satu bentuk sedekah yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Mengapa senyum disebut sedekah?
Meringankan beban orang lain → Senyum dapat membuat orang lain merasa lebih nyaman dan bahagia.
Menyebarkan energi positif → Orang yang menerima senyuman biasanya merasa dihargai dan diperhatikan.
Mudah dilakukan tanpa biaya → Tidak semua orang mampu bersedekah dengan harta, tetapi semua orang bisa tersenyum dengan ikhlas.
2. Rasulullah ﷺ Adalah Orang yang Paling Banyak Tersenyum
"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah ﷺ."
(HR. At-Tirmidzi No. 3641, shahih)
Hadits ini mengajarkan bahwa Rasulullah ﷺ adalah sosok yang selalu tersenyum, yang menunjukkan kelembutan, keramahan, dan kebersihan hati beliau. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk meneladani sifat Rasulullah ﷺ yang murah senyum dan penuh kasih sayang terhadap sesama.
Apa yang bisa dipetik dari hadits ini?
Rasulullah ﷺ tidak hanya menyampaikan ajaran Islam dengan perkataan, tetapi juga dengan contoh nyata dalam kesehariannya.
Senyum adalah bagian dari dakwah yang lembut dan efektif dalam menarik hati orang lain.
Seorang pemimpin atau orang yang dihormati seharusnya tetap menunjukkan sikap ramah dan bersahabat, bukan kaku atau tertutup.
3. Rasulullah ﷺ Selalu Tersenyum kepada Sahabatnya
"Jarir berkata: Sejak aku masuk Islam, Nabi ﷺ tidak pernah menghalangiku untuk menemuinya, dan setiap kali beliau melihatku, beliau selalu tersenyum kepadaku."
(HR. Bukhari No. 6089 dan Muslim No. 2475, shahih)
Hadits ini menggambarkan bagaimana Rasulullah ﷺ selalu tersenyum kepada para sahabatnya, termasuk Jarir bin Abdullah, sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang. Sikap seperti ini perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.
Pelajaran yang bisa diambil:
Menjaga hubungan baik → Dengan tersenyum, Rasulullah ﷺ menunjukkan kedekatan dan kehangatan dengan sahabat-sahabatnya.
Senyum sebagai bentuk perhatian → Senyum dapat membuat orang lain merasa diterima dan dihargai.
Kebaikan yang konsisten → Rasulullah ﷺ selalu tersenyum setiap kali bertemu dengan seseorang, bukan hanya dalam kondisi tertentu saja.
4. Wajah Ramah dan Senyum Adalah Bentuk Kebaikan
"Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apa pun, walaupun hanya bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri."
(HR. Muslim No. 2626, shahih)
Hadits ini menekankan bahwa kebaikan sekecil apa pun memiliki nilai di sisi Allah, termasuk senyum dan wajah yang ramah. Tidak perlu menunggu kesempatan besar untuk berbuat baik, karena hal sederhana seperti tersenyum juga dihitung sebagai amal saleh.
Mengapa senyum dianggap sebagai kebaikan?
Membantu menjaga hubungan harmonis dalam masyarakat.
Menunjukkan sikap positif dan optimis dalam menghadapi kehidupan.
Meningkatkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim).
5. Senyum dan Akhlak yang Baik Lebih Berharga dari Harta
"Kalian tidak akan mampu mencukupi semua orang dengan harta kalian, tetapi kalian dapat mencukupi mereka dengan wajah yang berseri-seri dan akhlak yang baik."
Hadits ini mengajarkan bahwa harta bukan satu-satunya cara untuk menyenangkan dan membantu orang lain. Ada bentuk kebaikan yang lebih sederhana tetapi memiliki dampak besar, yaitu wajah berseri-seri (senyum) dan akhlak yang baik.
Diriwayatkan oleh Abu Ya’la No. 6162 dalam Musnad Abu Ya’la.
Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Silsilah As-Shahihah No. 572.
Mengapa senyum dan akhlak lebih berharga dari harta?
Harta terbatas, tetapi akhlak tidak → Tidak semua orang mampu bersedekah dengan materi, tetapi setiap orang bisa memberikan sikap ramah dan senyum yang tulus.
Menyentuh hati lebih dalam → Seseorang mungkin lupa tentang pemberian harta, tetapi dia akan selalu mengingat perlakuan baik dan keramahan seseorang.
Mempererat hubungan sosial → Orang yang tersenyum dan memiliki akhlak baik akan lebih mudah diterima dalam pergaulan, mempererat persaudaraan, dan menghindari konflik.
Senyum dan akhlak baik adalah bentuk kebaikan yang lebih luas daripada sekadar bantuan materi.
Tidak semua orang butuh uang, tetapi semua orang butuh diperlakukan dengan baik.
Hadits ini mengajarkan bahwa menjaga senyuman dan akhlak adalah cara terbaik untuk menjalin hubungan dengan sesama.
6. Senyum Membuat Orang Dicintai oleh Allah dan Sesama Manusia
"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling baik akhlaknya. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat adalah mereka yang banyak bicara berlebihan, sombong, dan suka merendahkan orang lain."
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi No. 2018 dalam Sunan At-Tirmidzi, Bab "Al-Birr wa As-Shilah".
Dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi dan Al-Albani dalam Silsilah As-Shahihah No. 791.
Hadits ini menegaskan bahwa orang yang memiliki akhlak baik akan dicintai Rasulullah ﷺ dan dekat dengannya di akhirat. Salah satu bentuk akhlak baik adalah murah senyum dan tidak suka berkata kasar.
Pelajaran yang bisa diambil:
Senyum dan keramahan adalah bagian dari akhlak baik yang dicintai oleh Rasulullah ﷺ.
Orang yang berakhlak baik akan mendapatkan kedudukan tinggi di akhirat.
7. Jangan Marah, Tetapi Biasakan Senyum
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ dan berkata, 'Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat.' Beliau bersabda: 'Jangan marah.' Orang itu mengulang permintaannya beberapa kali, tetapi beliau tetap berkata: 'Jangan marah.'"
Diriwayatkan oleh Bukhari No. 6116 dalam Shahih Bukhari, Bab "Al-Adab".
Hadits ini mengajarkan bahwa mengendalikan amarah adalah bagian dari ajaran Islam. Senyum adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari kemarahan.
Pelajaran yang bisa diambil:
Senyum adalah cara terbaik untuk menahan amarah dan menjaga hubungan sosial.
Menghindari kemarahan akan membuat seseorang lebih dihormati dan disukai dalam pergaulan.
Address
Gg. Persatuan Timur No.6, Turida, Kec. Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83232
Contacts
+6281237175737 (Phone/ WA)
official@tatatataarchitects.com (Email)

